Selain dikenal dengan kuliner yang kaya akan rempah, negara kita memiliki berbagai ragam kue basah atau kue tradisional dan jajanan pasar yang digemari oleh Masyarakat luas.
Diantaranya seperti Klepon, Dadar Gulung, Onde-Onde, Serabi, Putu Ayu, Wajik dan lain sebagainya. Ternyata dibalik beragam kue basah dan jajanan pasar ini memiliki sejarah dan filosofi tersendiri.
Berikut ini beberapa sejarah atau filosofi kue basah dan jajanan pasar yang wajib kamu tahu:
1.Klepon

Sumber: https://www.wandercooks.com/klepon-indonesian-rice-cakes/
Bentuknya mungil warnanya hijau dengan isian gula merah yang jika dimakan akan meledak rasanya dimulut, apalagi kalau bukan kue klepon.
Kue klepon merupakan salah satu kue basah yang sangat popular yang tidak pernah absen dari jajanan pasar di bulan Ramadan. Salah satu warisan budaya ini ternyata memiliki filosofi, sejarah dan makna dibaliknya.
Melalui buku “Nostalgia Kue Tenong” karya Diah Nimpuni tahun 2016, beliau menjelaskan bahwa tekstur alot yang dimiliki oleh klepon Ketika dikunyah akan diiringi dengan rasa manis.
Sehingga dapat dimaknai sebagai peristiwa yang sulit akan terasa manis dikemudian hari. Seperti kata pepatah yang mengatakan “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”
Kue klepon ini pun dikenalkan oleh imigran Indonesia pada Masyarakat Belanda sekitar tahun 1950-an.
2.Dadar Gulung
Dadar gulung merupakan kue basah yang digemari oleh Masyarakat luas. Dadar gulung ini dibuat dengan adonan tepung terigu, santan, telur, dan air daun pandan sebagai bahan utamanya.
Adonan tersebut kemudian digoreng tipus dan diisi dengan kelapa parut yang sudah dicampur dengan gula merah atau gula putih.
Dikutip melalui Kompasiana.com nama dadar gulung diambil dari bahasa melayu. Masing-masingnya memiliki makna yaitu “dadar” artinya “tebal” atau “berlapis-lapis.”
Sedangkan “gulung” mengarah kepada metode cara kue ini dibuat, yaitu dengan teknik digulung seperti pancake.
Asal-muasal dari dadar gulung ini tidak diketahui secara pasti. Namun konon kabarnya dadar gulung ini berasal dari pulau Jawa dan sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang-Belanda.
Baca Juga: Mengapa Isi Kue Nampan Sangat Beraneka Ragam
3. Onde-Onde
Walaupun sama-sama munggil namun berbeda dengan klepon, kue tradisional yang satu ini ditaburi dengan biji wijen diatasnya dan memiliki pasta gula merah yang enak rasanya.
Selain terbuat dari pasta gula merah, dizaman sekarang kita banyak menemukan inovasi isian onde-onde dengan beragam variasi seperti kacang hijau, keju, coklat hingga matcha.
Dibalik bentuknya yang mungil ternyata makanan ini memiliki filosofi sebagai simbol keselamatan dan kebersamaan.
Bentuk bulat onde-onde dimaknai sebagai bentuk keberuntungan dan harapan dalam kehidupan.
Onde-onde merupakan salah satu kue tradisional yang sudah eksis sejak zaman Majapahit. Pada zaman ini pusat pembuatan Onde-Onde berada di Kota Mojekerto.
Inilah alasan kenapa kota Mojokerto terkenal sebagai Kota Onde-Onde. Jika dilihat melalui jejak historicalnya ternyata kue tradisional yang satu ini bukan berasal dari Nusantara.
Jajanan pasar yang disukai oleh Masyarakat ini berasal dari Negeri Tirai Bambu dan sudah ada sejak tahun 1045.
Ketika zaman kekuasaan dinasti Zhou pada saat itu juga jajanan onde-onde ini sudah dibuat dikerajaan.
Jajanan ini disuguhkan sebagai jamuan para tukang kayu dan batu yang membangun istana kekaisaran pada masa itu.
Sastrawan pada masa dinasti Tang Bernama Wang Fanzhi menuliskan terkait suatu makanan kekaisaran Chan’an yang istimewa yaitu hudeui.
Masyarakat Tiongkok pada kala itu memiliki tradisi makan onde-onde untuk perayaan dan tradisi tertentu dalam Masyarakat Tiongkok pada kala itu.
Orang-orang pada zaman itu onde-onde mengenal dengan berbagai sebutan seperti Matuan, Ma Juan, atau Jen Dai.
Akhirnya pada sekitar tahun 1300 hingga 1500-an onde-onde dibawa ke Nusantara melalui pedagang dari China.
Baca Juga: Nasi Kuning: Wisata Kuliner Warna Indonesia
4. Serabi
Serabi merupakan jajanan pasar yang mirip dengan pancake. Namun perbedannya terletak pada ukuran dan ketebalannya.
Umumnya serabi cara membuat serabi yang enak membutuhkan bahan dasar tepung beras atau tepung terigu, mentega, dan telur. Adonan tersebut dibuat dalam cetakan yang terbuat daru tanah liat serta dibakar dengan tungku atau kayu bakar.
Secara tradisional serabi biasanya disuguhkan dengan kuah dan saus yang terbuat dari gula jawa dan santan kelapa yang disebut kinca.
Dikutip melalui detik.com Serabi merupakan jajanan pasar asli dari Indonesia yang perkirannya sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram.
Dalam Serat Centhini yang ditulis oleh pujangga Keraton Surakarta pada tahun 1814 hingga 1823 atas Perintah Pakubuwana V makanan inipun beberapa kali disebut didalamnya.
Berbagai jajanan pasar yang terdapat dalam artikel ini tersedia loh di kuehany! Kuehany selalu berkomitmen untuk menyediakan jajanan pasar yang autentik, tanpa pengawet dan pastinya 100% halal. Tidak hanya menyediakan jajanan pasar Kuehany juga menyediakan nasi box juga loh! Untuk kamu yang masih binggung pesan jajanan pasar untuk berbagai acara Kuehany adalah pilihan yang tepat untuk kamu. Kuehany menyediakan berbagai pilihan kue yang lezat dan bisa kamu order melalui Gofood Jakarta, Grabfood Jakarta, dan Shopee Food Jakarta (cari “Kuehany” tanpa spasi). Selain itu, Kamu juga bisa memesan secara online melalui Website, Shopee, Tokopedia, Instagram, atau Whatsapp ke 0811 9877 099. Tunggu apalagi yuk langsung order sekarang!