Nasi kuning adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang memikat dengan keharuman dan cita rasanya yang luar biasa. Hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki sejarah yang kaya dan menarik yang mencerminkan perkembangan budaya dan kuliner di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah nasi kuning, dari asal usulnya hingga popularitasnya saat ini.

Dok. Pribadi : Nasi Kuning by KueHany

Mari Mengenal Asal-Usul Sang Hidangan Nusantara

Asal usul nasi kuning dapat ditelusuri kembali ke masa lalu yang jauh, hingga era kerajaan-kerajaan awal di Indonesia. Hidangan ini awalnya dikenal dengan nama “tumpeng” atau “nasi tumpeng,” yang mengacu pada bentuk tumpeng atau gunung yang dihasilkan saat hidangan ini disajikan. Bentuk ini memiliki makna simbolis dalam budaya Indonesia, melambangkan gunung suci dan keberuntungan. Nasi kuning menjadi populer di seluruh kepulauan Indonesia dan bahkan di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Variasi regional dan lokal muncul, masing-masing dengan sentuhan khasnya sendiri. Ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam.

Indonesia, dengan kekayaan budaya yang melimpah dan keanekaragaman kuliner yang memukau, adalah surga bagi para pecinta makanan. Salah satu hidangan yang menonjol di antara banyak kelezatan kuliner Indonesia adalah nasi kuning. Nasi kuning bukan sekadar makanan biasa, tetapi juga ikon kuliner yang merayakan keberagaman budaya dan warna dalam satu hidangan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi nasi kuning sebagai bentuk wisata kuliner yang memperkaya mata, mulut, dan jiwa kita di seluruh Nusantara. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang memiliki keanekaragaman budaya yang luar biasa. Setiap wilayah, suku bangsa, dan etnis memiliki kebudayaan dan tradisi unik mereka sendiri. Keanekaragaman ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kuliner. Nasi kuning adalah salah satu contoh nyata bagaimana makanan dapat mempersatukan perbedaan budaya.

Nasi kuning bukan hanya makanan sehari-hari biasa di Indonesia. Hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara khusus dan upacara adat. Misalnya, nasi kuning seringkali menjadi hidangan pusaka dalam perayaan ulang tahun, pernikahan, atau perayaan kelahiran anak. Bentuk tumpeng yang tinggi melambangkan harapan akan kesuksesan dan keberuntungan di masa depan. Selain itu, nasi kuning sering disajikan dalam acara-acara penting dalam budaya Indonesia seperti upacara adat, peringatan kematian, dan upacara-upacara keagamaan. Hidangan ini menjadi bagian integral dari ritual dan simbolisme dalam budaya Indonesia.

Nasi kuning dibuat dengan menggunakan nasi putih

yang diberi warna kuning menggunakan kunyit, rempah-rempah yang kaya akan warna dan aroma. Kunyit memberikan warna kuning yang khas kepada nasi dan juga menambahkan rasa yang lezat. Selain kunyit, bahan-bahan tambahan seperti kelapa parut, daun jeruk purut, serai, dan rempah-rempah lainnya sering digunakan untuk memberikan rasa khas nasi kuning. Proses pembuatan nasi kuning melibatkan pencampuran kunyit atau bahan pewarna alami lainnya dengan nasi yang sudah dimasak. Kemudian, nasi ini disusun menjadi bentuk tumpeng yang indah atau disajikan dalam piring tradisional yang dikenal sebagai “besek.” Hidangan ini sering disajikan bersamaan dengan berbagai lauk-pauk, seperti ayam goreng, ikan bakar, telur rebus, dan sayuran.

Nasi kuning juga telah menyebar ke luar negeri, terutama ke negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura. Di Malaysia, hidangan ini dikenal sebagai “nasi kunyit” dan sering disajikan dalam acara-acara penting seperti pernikahan dan festival budaya. Meskipun ada perbedaan kecil dalam bumbu dan penyajian, esensi dari nasi kuning tetap terjaga. Seiring berjalannya waktu, nasi kuning telah mengalami berbagai inovasi dan variasi. Di era modern, banyak restoran dan koki menghadirkan nasi kuning dengan sentuhan kreatif, seperti nasi kuning dengan daging rendang, nasi kuning dengan seafood, atau bahkan nasi kuning vegetarian. Ini mencerminkan bagaimana hidangan ini terus beradaptasi dengan perkembangan selera kuliner dan preferensi makanan saat ini. Selain itu, nasi kuning juga telah menjadi hidangan yang lebih mudah diakses melalui kemasan makanan siap saji di toko-toko dan restoran cepat saji. Ini memungkinkan orang untuk menikmati kelezatan nasi kuning tanpa harus memasaknya sendiri.

Dok. Pribadi : Nasi Kuning by KueHany

Di berbagai daerah di Indonesia, nasi kuning memiliki variasi yang berbeda sesuai dengan kebudayaan setempat. Di Jawa, nasi kuning seringkali disajikan dalam bentuk tumpeng yang indah, yang melambangkan gunung suci. Di Sumatera, nasi kuning mungkin disajikan dengan sambal pedas dan rendang yang kaya rempah. Di Sulawesi, hidangan ini bisa dihidangkan bersama ikan bakar dan sambal dabu-dabu yang segar.

Salah satu elemen kunci dalam nasi kuning adalah bumbu kuning yang digunakan untuk memberikan warna dan rasa khas pada nasi. Bumbu ini dibuat dengan mencampurkan kunyit, bawang putih, ketumbar, dan rempah-rempah lainnya. Penggunaan kunyit, rempah kuning yang sangat aromatik, tidak hanya memberikan warna cerah pada nasi, tetapi juga memberikan rasa gurih dan sedikit pedas yang lezat.

Nasi kuning memiliki makna simbolis dalam berbagai perayaan dan upacara di Indonesia. Misalnya, dalam perayaan ulang tahun atau pernikahan, nasi kuning sering disajikan dalam bentuk tumpeng. Bentuk tumpeng ini melambangkan harapan akan keberuntungan dan kesuksesan di masa depan. Nasi kuning yang tinggi di atas meja perayaan menciptakan pemandangan yang mengagumkan. Selain itu, nasi kuning juga menjadi bagian penting dalam acara-upacara adat dan keagamaan. Di berbagai suku bangsa dan etnis di Indonesia, hidangan ini dihidangkan sebagai bagian dari ritual untuk menghormati leluhur atau menghormati para dewa. Ini menunjukkan bagaimana nasi kuning adalah lebih dari sekadar makanan; itu adalah simbol kepercayaan dan budaya yang diteruskan dari generasi ke generasi.

Meskipun nasi kuning memiliki akar yang dalam dalam budaya Indonesia, hidangan ini juga telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia dan bahkan ke luar negeri. Di berbagai daerah, nasi kuning sering kali diberi sentuhan lokal yang khas. Di Bali, misalnya, nasi kuning sering disajikan dalam hidangan nasi campur Bali, yang melibatkan campuran lauk-pauk seperti ayam betutu, sate lilit, dan telur dadar. Di Kalimantan, nasi kuning mungkin dihidangkan dengan masakan khas Dayak seperti manuk pansuh (ayam rebus dalam bambu).

Seiring dengan perkembangan zaman, nasi kuning juga mengalami inovasi. Restoran-restoran dan koki-koki di Indonesia terus menciptakan variasi nasi kuning yang lebih modern dan kreatif. Anda mungkin menemukan nasi kuning dengan topping seafood segar, potongan daging panggang, atau hidangan vegetarian yang lezat. Selain itu, kemasan nasi kuning yang siap saji semakin banyak tersedia di pasar, memudahkan orang untuk menikmati hidangan ini di rumah tanpa harus memasak dari awal. Ini memungkinkan nasi kuning untuk tetap menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari yang sibuk.

Kini, Nasi Kuning dengan cita rasa lezat dan khas bisa kamu peroleh lebih mudah. Jangan lewatkan kesempatan ini, dapatkan sekarang juga! KueHany menyediakan berbagai pilihan kue yang lezat dan bisa Anda beli melalui Gofood Jakarta, Grabfood Jakarta, dan Shopee Food Jakarta (cari “Kuehany” tanpa spasi). Selain itu, Anda juga bisa memesan secara online melalui Website (https://kuehany.com/blog), Email, Shopee, Tokopedia, Instagram, atau Whatsapp ke 0811 9877 099. Segera dapatkan kue favorit Anda hanya di KueHany!

× Pesan Yukk